Ramadhan dan Kasih Sayang Allah

Ramadhan dan Kasih Sayang Allah

Salah satu hal yang harus kita syukuri sebagai seorang muslim adalah kesempatan yang Allah berikan pada kita untuk bertemu dengan bulan mulia, bulan suci Ramadhan. Bulan yang sangat syahdu, penuh dengan pengampunan dan kasih sayang serta rahmat-Nya. Semoga kesempatan yang mahal ini dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, bukan malah menyia-nyiakannya.

Selama ramadhan, sebenarnya Allah mendidik kita untuk disiplin. Kita belum boleh berbuka sebelum adzan maghrib berkumandang, bahkan jika hanya kurang satu menit saja tidak diperbolehkan. Pun saat menyantap sahur. Jika waktunya sudah habis, maka kita harus berhenti. Dan di saat puasalah, siapa dan bagaimana diri kita akan terlihat. Seandainya di saat sedang sendiri ternyata diam-diam meneguk air minum misalnya, atau saat berwudhu secara sengaja meminum air wudhu, maka sebenarnya kita sudah membohongi diri sendiri. Memang tidak ada yang melihat, tetapi diri kita menyadari. Dan Allah tidak pernah luput dari apa yang kita lakukan.

Selain itu ramadhan adalah cara Allah mendidik kita agar menjadi orang yang dermawan, memiliki kepekaan dan empati pada sesama manusia. Allah sediakan pahala yang berlimpah untuk orang yang bersedekah di bulan mulia ini. Kita pun dididik untuk lebih taat pada-Nya. Suasana bulan ramadhan selalu kondusif untuk melakukan banyak ibadah seperti membaca Al-quran, memanfaatkan waktu untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, dan meminimalisir hal-hal yang sia-sia.

Mengapa selama bulan ramadhan kita jauh lebih sehat dan lebih tenang? Karena puasa dapat mengontrol kadar gula darah kita. Selain itu metabolisme tubuh juga meningkat dan nafsu makan pun terjaga dengan baik. Otak kita meningkat kinerjanya selama puasa. Masyaallah. Dengan sering membaca Al-Quran, kondisi hati akan jauh lebih tenang. Dengan banyak bersedekah, kita akan juah lebih bahagia sehingga tekanan darah atau tensi lebih stabil.

Allah memberi keistimewaan dalam bulan ramadhan, yaitu malam 1000 bulan atau malam lailatul qadr. Siapa yang mendapatkan kebaikan dan keberkahan dari malam tersebut, maka dia seperti beribadah selama 83 tahun dengan berbagai kebaikan yang Allah curahkan pada orang tersebut. Dan menurut Rasulullah SAW, kebahagiaan orang yang berpuasa selain saat berbuka adalah saat melihat wajah Allah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga