Huma di atas Bukit
Setiap kali disebut kata bukit, yang muncul di benak saya adalah pemandangan yang indah, tempat yang nyaman, dan penuh kedamaian. Setidaknya, begitulah pengalaman saya ketika pergi ke sebuah bukit untuk refreshing. Hal pertama yang saya temui adalah pemandangannya yang elok. Maka, jika ada yang mengajak saya untuk refreshing di sebuah bukit, saya hampir tidak pernah menolaknya.
Pun dengan kata huma. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), huma memiliki arti: 1) ladang padi di tanah kering; 2) tanah yang baru ditebas hutannya. Maka, untuk “huma di atas bukit” gambaran yang ada di benak saya adalah bukit yang tadinya ditumbuhi pohon-pohon menjulang dan rimbun, kemudian ditebangi sehingga menjadi tempat yang nyaman untuk didatangi. Untuk dijadikan tempat bermain dan bersantai. Untuk dijadikan tempat merenung.
Jika disuruh memilih antara pantai dan bukit, saya pasti memilih bukit. Begitu pula ketika disuruh memilih antara mall dan bukit. Pilihan saya selalu konsisten. Hal yang saya harapkan saat berada di bukit selain pemandangannya adalah kicau burung yang bersahutan, semilir angin yang membelai wajah dengan lembut, air yang bening, dan udara yang sejuk. Keheningan juga ada di sana.
Saya selalu tertarik menyaksikan kehidupan orang yang tinggal di perbukitan. Sering saya berandai-andai. Seandainya saja saya dapat berada di tempat seperti itu meskipun hanya sebentar. Mungkin akan tercipta beribu puisi. Hati pun ini tak akan berhenti mengagumi. Ya, mengagumi Sang Pencipta dengan seluruh ciptaan-Nya. Saya pun teringat kata-kata Robin Sharma, “tranquility is the new luxury.”
Saat saya duduk di bangku SMA – tahun 90 an, Godbless yang saat itu Eet Syahrani sebagai gitarisnya menggantikan Ian Antono, merilis ulang lagu Huma di atas Bukit. Sebenarnya lagu ini diciptakan tahun 1975 oleh Donny Fatah dan Syumanjaya. Di tahun yang sama, lagu itu menjadi sound track film Laila Majnun. Saya suka lagu Huma di atas Bukit dengan versi yang baru karena petikan gitar Eet meraung-raung lembut di lagu itu. Indah sekali.