The Satanic Temple

The Satanic Temple

Beberapa bulan yang lalu, ada kabar mengenai penulis Satanic Verses (Ayat-Ayat Setan), Salman Rusdhie, yang tiba-tiba diserang oleh seseorang di Amerika Serikat. Hari ini, ada kabar yang juga menggunakan kata Satanic (setan) yang berasal di Amerika Serikat lagi. Kabar tersebut adalah mengenai The Satanic Temple (TST).

The Satanic Temple adalah organisasi keagamaan. Ada yang menyebutnya sebagai gerakan agama baru. Jika selama ini kata Setan selalu identik dengan berbagai macam perbuatan menyembah atau mengagungkan setan, tetapi tidak demikian dengan The Satanic Temple. Anggota The Satanic Temple justru tidak percaya pada setan, apalagi menyembahnya.

Ada yang mengatakan bahwa The Satanic Temple adalah agama nonteistik. Artinya adalah keyakinan yang berasal dari tradisi pemikiran. Mereka berusaha untuk mendorong kebajikan dan empati kepada semua orang, menolak otoritas tirani dan mengedepankan akal sehat yang diikuti oleh keadilan.

Kata setan digunakan sebagai simbol pemberontakan terhadap otoritas tirani serta mengkritisisi ketidakadilan di dunia. Organisasi ini memiliki website resmi, akun Instagram, Twitter, dan Facebook yang semuanya resmi. Saya sudah mencoba mengunjungi semuanya. Simbol yang digunakan adalah patung Baphomet. Orang Romawi kuno menjadikannya sebagai lambang para pemuja setan.

Bulan April mendatang, The Satanic Temple akan mengadakan pertemuan besar di Massachusetts. Bahkan kabarnya pertemuan tersebut akan menjadi pertemuan pemuja setan terbesar sepanjang sejarah. Pertemuan yang berjudul SatanCon 2023 itu diadakan untuk memperingati 10 tahun berdirinya The Satanic Temple.

Ternyata, selain The Satanic Temple, di Amerika Serikat juga ada The Church of Satan (Gereja Setan) yang berdiri lebih dulu. Ajaran dan nilai yang ditanamkan berasal dari filosofi pendirinya, LaVey, yang memegang prinsip individual enlightment (pencerahan individu). Penganutnya menutup diri dari publik,  tidak seperti penganut The Satanic Temple yang sangat aktif dalam berbagai isu sosial-politik.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga