Tertawa dan Kesehatan
Beberapa hari yang lalu saya menemukan sebuah akun di Instagram yang isinya membuat saya tertawa. Si pemilik akun membuat drama mini berdurasi 1 menit. Ia adalah seorang lelaki yang memerankan seorang ibu rumah tangga-mengenakan daster dan kerudung. Tinggalnya di luar Jawa, sepertinya di sebuah kampung di daerah Kalimantan. Yang lainnya berperan sebagai anak-anaknya.
Ceritanya sederhana sekali sebenarnya-seputar masalah emak-emak yang mengurusi anak dan rumah beserta isinya. Pertama saya melihat ceritanya saya langsung tertawa. Kadang saya tertawa karena ceritanya, kadang tertawa karena acting-nya. Pemilik akun itu sangat kreatif.
Saya sangat menyukai hal-hal yang lucu. Banyak hal di sekitar kita yang dapat membuat kita tertawa meskipun tampak sederhana dan sepele. Beruntunglah orang yang suka humor dan bisa tertawa, karena ternyata tertawa itu menyehatkan. Menurut para ahli, tertawa itu baik untuk kesehatan jasmani dan mental.
Dengan tertawa, hormon endorfin yang berfungsi untuk membut suasana hati menjadi lebih baik akan meningkat. Dan sebaliknya, kadar kortisol dan hormon stress akan berkurang. Tertawa membantu mengurangi stress, depresi, dan kecemasan. Kekebalan tubuh pun menguat.
Manfaat lain dari tertawa adalah meningkatkan kualitas tidur dan meningkatkan kreativitas. Orang yang suasana hatinya baik tentu akan bisa tidur dengan nyenyak. Ia tak merasakan ketegangan dan hal negatif lainnya. Yang demikian juga akan membuat pemikiran jadi lebih fleksibel. Saat tertawa, aliran oksigen ke otak akan meningkat, sehingga fungsi kognitif akan meningkat.
Kadang, menurut saya, kita perlu mentertawakan diri sendiri. Banyak hal yang bisa kita tertawai dari diri sendiri, baik karena kekonyolan, kebodohan, atau karena memang benar-benar lucu. Agar kita tidak menyesali yang telah lalu secara berlebihan dan agar tetap memiliki harapan.