Sirine Ambulance

Sirine Ambulance

Tadi siang dalam perjalanan dari sekolah menuju rumah, di tengah perjalanan saat melintasi daerah padat kendaraan, tiba-tiba dari arah belakang terdengar sirine ambulance. Bunyi sirinenya berirama panjang dan tidak berulang. Itu artinya ambulance sedang membawa jenazah. Maka saya pun segera minggir untuk memperlancar perjalanan ambulance. Tak lama berselang, ambulance pun meluncur dengan kencang mendahului semua pengendara.

Ketika ambulance benar-benar berada di dekat saya dan kemudian menjauh, seolah saya diingatkan bahwa suatu saat akan tiba jadwal saya menjadi jenazah. Maka saya pun tersadar betapa banyak dosa yang belum saya taubati. Masih banyak yang harus saya perbaki untuk bekal kembali ke kampung abadi. Hati saya menjadi rapuh seketika.

Kadang di pagi hari dalam perjalanan menuju tempat mengajar saya, dari arah belakang terdengar sirine ambulance dengan tempo cepat dan nyaring. Itu artinya ambulance sedang membawa pasien kritis atau gawat darurat. Saat ambulance itu mendahului saya dan beranjak menjauh, tiba-tiba seperti ada bisikan yang mengingatkan bahwa saya harus banyak bersyukur. Ya, saya harus bersyukur bahwa saya masih diberi kesehatan oleh Allah. Saya masih bisa menghirup udara pagi dan masih bisa menikmati indahnya hidup. Nikmat mana lagi yang saya dustakan?

Banyak cara Allah mengingatkan kita mengenai banyak hal-mengenai nikmat-Nya yang tak terhingga, mengenai ajal, mengenai kebersyukuran, mengenai taubat, dan lain sebagainya. Salah satunya lewat sirine ambulance yang melintas di jalanan dan berpapasan atau mendahului kita. Hati dibuat merenung karenanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga