Selamat Tinggal 2021, Selamat Datang 2022
Beberapa jam ke depan tahun sudah berganti. Rasanya baru beberapa saat yang lalu tahun baru berganti dari 2020 menjadi 2021. Waktu berlalu begitu cepat. Banyak sekali pelajaran berharga yang Allah hamparkan di sepanjang perjalanan hidup mengarungi tahun 2021 ini. Berbagai peristiwa menyapa satu demi satu-menggoreskan luka, mencipta kecewa, menerbitkan bahagia, dan beragam rasa lainnya.
Segala yang terjadi di tahun 2021 harus disyukuri. Hikmah dan pelajarannya dapat dijadikan pedoman untuk melangkah dengan lebih tegap di tahun 2022. Salah satu ciri orang bahagia menurut Rocky Gerung adalah memiliki harapan. Di penghujung tahun ini tak ada salahnya kita tuliskan harapan-harapan kita di tahun depan. Lalu kita langitkan semua harapan itu agar diwujudkan oleh Allah. Wilayah kita sebagai manusia adalah di kisaran usaha, sedangkan hasil adalah wilayah Allah.
Saya ingin mengutip potongan dialog yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata. “Segala hal dalam hidup ini terjadi tiga kali, boi. Pertama lahir, kedua hidup, ketiga mati. Pertama lapar, kedua kenyang, ketiga mati. Pertama jahat, kedua baik, ketiga mati. Pertama benci, kedua cinta, ketiga mati. Jangan lupa mati, boi.” Kalimat itu tampak sederhana, tetapi pesannya sangat mendalam, yakni mengenai kematian. Dengan mengingat mati kita akan berhati-hati dalam melangkah, kita jadi terdorong untuk lebih banyak berbuat baik, mengurangi hal-hal yang tidak bermanfaat.
Saya juga ingin mengutip sebuah puisi karya penulis muda J.S Khairen sebagai penambah motivasi.
Beberapa hal tersisih.
Beberapa hal terpilih.
Jangan sedih, hidup bukan hitam dan putih.
Kini kau letih dan tertatih,
besok mungkin sesuatu akan kau raih.
Satu yang pasti,
Sang Maha Pasti tak pernah pilih kasih.
Dan terakhir saya menutup tulisan akhir tahun ini dengan ajakan untuk bersyukur kepada Allah dengan menyimak lagu dari Maher Zain berjudul Thank You Allah di link di bawah ini.
“Apa pun yang terjadi, patut disyukuri.”