SELAMAT DATANG 2025, SELAMAT TINGGAL 2024
Malam ini adalah malam terakhir di tahun 2024. Rasanya belum lama semua orang di seluruh duni merayakan awal tahun baru 2024. Namun, ternyata malam ini sudah harus berpisah dengannya. Seperti biasa di malam tahun baru, banyak kegiatan yang dilakukan orang untuk menyambut tahun baru. Ada yang bakar jagung, makan-makan dan berkaraokean bersama tetangga, ada yang menikmati kebersamaan di suatu tempat dengan teman-temannya, dan ada yang memilih untuk melakukan perenungan dan refleksi di tempat-tempat ibadah.
Sebelum tahun baru tiba, saya ingin berterima kasih pada diri saya sendiri. Atas kesabaran yang penuh. Atas rasa syukur yang tak pernah putus. Atas semangat yang luar biasa dalam menjalani hari. Atas pencapaian yang tak terhitung, meskipun tak tampak bagi orang lain. Atas keteguhan hati dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Atas niat baik yang selalu terpupuk dan terpatri di sanubari.
Saya patut berbangga pada diri saya sendiri, karena sudah mampu untuk fokus pada hal-hal yang baik, dan positif, pada harapan, pada kedamaian, pada keindahan, pada keberlimpahan hidup, dan pada karunia Allah yang tak terhingga banyaknya. Saya merasa bersyukur sekali karena saya mampu mengambil hikmah di balik setiap kejadian. Karena saya tidak tertarik untuk mengurusi hidup orang lain. Karena saya tidak tergerak untuk membandingkan hidup saya dengan hidup orang lain.
Saya selalu teringat apa yang diungkapkan oleh Jim Kwik-seorang coach, penulis, dan podcaster asal Amerika. Ia menyebutkan dengan indah, “Happiness is the new success. Inner peace is the new rich. Health is the new wealth. Kindness is the new cool (as it’s always been).” Ia tidak menyebutkan bahwa sukses itu adalah memiliki beraneka jenis barang mewah. Ia juga tidak mengatakan bahwa bahagia itu adalah ketika memiliki dunia dan seisinya.
Untuk menyambut tahu baru, saya berniat untuk memperbaiki cara saya dalam memandang sesuatu. Karena hal itu sangat berpengaruh terhadap cara saya melihat diri saya dan orang lain, serta bagaimana saya memperlakukan diri saya (self-esteem) dan orang lain. Saya juga berniat untuk tidak menghabiskan waktu dan energi saya pada apa saja yang tidak bisa saya kendalikan seperti pendapat dan tindakan orang lain. Yang dapat saya kendalaikan adalah diri saya sendiri.
Hidup itu pilihan. Maka saya akan memilih untuk bersyukur, bukan mengeluh. Saya memilih untuk bahagia, bukan memendam nestapa. Saya memilih untuk tidak menyimpan dendam, kemarahan, ketakutan kecemasan, perasaan teraniaya dan tersakiti. Saya juga memilih untuk tidak iri dan dengki pada anugerah Allah yang diberikan pada orang lain. Saya memilih untuk berserah dan berharap pada Allah semata, bukan kepada manusia.
Selamat dating tahun 2025. Selamat tinggal 2024.