Pentingnya Positive Feeling Selain Positive Thinking
“Ach, positive thinking aja. Pasti ada hikmahnya.”
“Tidak apa-apa. Kegagalan bukan akhir dari segalanya. Kamu harus berpikir positif.”
“Aku bersyukur karena terhindar dari penipuan.”
“Aku serahkan semua kepada Allah, insyaallah semua akan baik-baik saja.”
Kalimat-kalimat di atas sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, baik kita sendiri yang mengucapkannya atau orang lain. Atau mungkin pernah membaca kalimat semacam itu dari buku yang kita baca, atau mungkin juga pernah mendengar dari sinetron atau film yang kita tonton. Yang jelas kalimat-kalimat di atas dapat dijadikan contoh topik yang akan saya bahas kali ini.
Istilah positive thinking sudah sering digunakan dalam berbagai kesempatan, terutama ketika memotivasi diri sendiri atau orang lain. Dengan ber-positive thinking maka situasi yang negatif pun tidak akan mengganggu suasana hati dalam waktu yang lama. Orang yang memiliki pikiran yang positif selalu mampu melihat sisi positif dari berbagai situasi atau kejadian yang bahkan tidak menyenangkan, tidak sesuai harapan. Selain itu dia juga akan memiliki rasa optimis dalam hidupnya dan tidak mudah putus asa.
Positive feeling ternyata tak kalah penting dibandingkan positive thinking. Jika positive thinking berhubungan dengan pikiran, maka sesuai dengan istilahnya positive feeling berhubungan dengan hati. Orang yang memiliki positive feeling akan mudah merasa damai, tenang, ikhlas, berlapang dada, pasrah, dan bersyukur. Dan orang yang seperti itu dalam hatinya jauh dari rasa iri, dengki, dendam, dan penyakit hati lainnya. Rasanya menjadi cita-cita semua orang untuk bisa seperti itu.
Baik positive thinking maupun positive feeling sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup. Dibutuhkan proses untuk dapat memiliki kedua hal tersebut. Memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Semoga kita termasuk orang yang memiliki kedua hal tersebut.
