Menikmati Sore yang Syahdu di Kopi Padasan
“Ayo, bulek kita ke kopi padasan. Itu tempat langganan kita sekeluarga. Nanti bulek pasti ketagihan. Apalagi bulek kan suka pemandangan yang indah dan asri,” ajak kakak saya.
Hari itu, kebetulan saya sedang mudik ke Yogya. Saya meninggalkan Bogor selama seminggu untuk menikmati libur sekolah. Begitu tiba di Yogya, kakak saya mengajak saya jalan-jalan menikmati kota Yogya yang selalu berhati nyaman seperti motonya. Tempat yang dituju adalah kopi padasan. Saya tidak menolak ajakannya. Apalagi ada kata pemandangan yang indah dan asri. Sempurna sudah daya tariknya bagi saya.
Benar saja. Begitu tiba di kopi padasan, kesan pertama saya adalah nyaman dan damai. Lokasinya yang dikelilingi sawah membuat nuansa pedesaan sangat kental terasa. Ditambah lagi ada sungai kecil mengalir di depannya. Gemericik air sungai itu mengingatkan saya pada berbagai memori masa kecil saya, saat asyik bermain di sungai mencari ikan cethol bersama saudara.
Jika cuaca sedang cerah, gunung Merapi dan Merbabu tampak berdiri kokoh di kejauhan. Sayangnya, saat itu kedua gunung itu tertutup awan kelabu. Namun, hal itu tidak mengurangi syahdunya suasana. Berbagai jenis tanaman bunga indah tumbuh subur di lingkungan café itu. Tanaman padi yang hijau di sampingnya membuat jiwa punjangga saya meronta-ronta. Berbait puisi tercipta di benak saya.
Saya bisa memilih tempat duduk di berbagai tempat pilihan. Ada yang di tengah sawah dengan lesehan di gazebo. Ada yang di dekat sawah dengan hanya dua kursi saja berhadapan. Ada juga tempat untuk berdiskusi bersama kelompok. Tinggal memilih sesuai keinginan dan keperluan kita.
Menu yang disediakan juga beraneka macam. Mulai dari menu yang modern hingga yang mengandung rimpang seperti minuman jahe ditemani daun sereh. Kami memesan mendoan yang diasjikan panas-panas, ditemani dimsum dan onion ring. Sambil bercanda ria, kami pun menqzwikmati rinai gerimis. Udara begitu sejuk.
Usai menikmati makanan ringan, saya memilih nasi gila untuk makan beratnya. Kedua kakak saya memilih spaghetti Bolognese. Sedangkan keponakan saya memilih ramen yang pedasnya sesuai selera. Udara yang kian dingin membuat makanan jadi terasa lebih nikmat. Semakain sore semakin banyak pengunjung yang berdatangan.
Kami juga mencoba minuman talang mojito dan hot chocolate untuk menghangatkan badan. Rasanya jangan ditanya. Nikmat sekali. Karena lama mengobrolnya, kami menambah pesanan pisang goreng di meja kami. Ponakan saya menambhkan sosis goreng. Jika perut ini muat banyak sekali, ingin rasanya memesan jenis makanan yang belum sempat dipesan.
Banyak pegowes yang mampir ke kopi padasan setelah menyelesaikan rute-nya. Pun tidak sedikit bapak-bapak yang hoby touring mampir ke tempat itu. Suasananya memang sangat nyaman. Siapa pun akan ketagihan datang ke sana, baik oleh kenyamanan tempatnya maupun oleh menu makanan dan berbagai jenis minumannya.
Lokasi tepatnya di Jalan Kaliurang KM 17.5, Padasan, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Di sebelah Rumah Sakit Jiwa Grhasia, ada jalan penunjuk ke lokasi kopi padasan. Tidak jauh dari rumah sakit itu, di sanalah lokasinya. Tidak ada salahnya sesekali mencoba menikmati kopi padasan. Rasakan sensasi suasana dan pemandangan alamnya. Jika Anda penulis, ide akan banyak bermunculan di sana. Ide tulisan juga akan mengalir deras jika Anda duduk menghadap laptop di tempat yang berada di tengah sawah yang jauh dari tempat lainnya.
Waktu bukanya tidak sama antara hari biasa (weekday) dan weekend. Di hari biasa, kopi padasan buka dari jam 12-00 hingga jam 20.00. Di akhir pekan, kopi padasan buka mulai pukul 07 hingga pukul 21.00. Di akhir pekan, akan lebih baik jika Anda booking terlebih dahulu tempatnya agar dapat memilih tempat yang paling sesuai dengan hati dan belum penuh pengunjung. Jangan lupa untuk selfie di sana. Tempatnya sangat instagramable. Untuk informasi lainnya, Anda dapat lihat di akun Istagramnya: kopi.padasan.