Menikmati Kemahaindahan Allah

Menikmati Kemahaindahan Allah

Pada saat lebaran hari kedua – beberapa hari yang lalu – saya bersilaturahmi ke sebuah keluarga yang tinggal di daerah Cipeundeuy. Kampung ini masuk ke dalam wilayah kelurahan Kiarasari di kecamatan Sukajaya kabupaten Bogor. Jaraknya lumayan jauh dari tempat saya tinggal di Leuwiliang kabupaten Bogor, tetapi saya selalu menikmati perjalanan ke daerah ini. Untuk menuju ke sana, perjalanan harus melewati jalanan berliku. Saya melewati pertigaan Cigudeg. Di kiri dan kanan jalan yang ada hanya tebing dan jurang. Ada juga daerah persawahan model terasering – indah sekali dilintasi sungai bening berhias batu-besar besar.

Selain itu juga terdapat perkebunan kelapa sawit milik PTPN yang membentang lumayan panjang dan menimbulkan nuansa sepi dan begitu angker di malam hari. Di siang hari memang banyak orang yang lalu lalang melewati daerah itu sehingga tidak terasa menyeramkan. Di tempat tertentu juga terdapat peternakan ayam potong dan ayam petelur yang berada tak jauh dari jalan utama. Kondisi jalanannya banyak yang sudah rusak, jadi harus berhati-hati sekali.

Keindahan alam yang ada di sepanjang perjalanan benar-benar membuat hati dan lidah selalu berdzikir menyebut keagungan Allah. Betapa Mahabesarnya Allah. Betapa Mahaindahnya Allah. Betapa Mahakuasanya Allah yang telah menghamparkan keindahan tiada tara di sepanjang perjalanan. Betapa kecilnya diri ini sebagai hamba. Sungguh hati ini diliputi oleh ketakjuban yang luar biasa.

Suasana di daerah itu masih benar-benar asri. Air dan udaranya terasa sejuk, bahkan airnya cenderung dingin. Meskipun cuaca panas tetap saja sensasi dingin terasa saat menyentuh air. Seterik apa pun sinar mentari di siang hari, tetap tidak terasa gerah. Dan jika hujan turun, dinginnya berlipat-lipat dari keadaan di kota. Apalagi hujannya dari malam hingga pagi hari. Sempurnalah dinginnya.

Suplay oksigen tentu sangat berlimpah di sana. Pepohonan masih banyak sekali tumbuh di sekeliling jalan. Sungainya belum rusak oleh ulah manusia – masih banyak batu besar menghiasi dan bermunculan di sela air bening yang mengalirinya. Kicau burung bersahutan merdu sekali di kejauhan. Angin yang terasa sejuk berhembus sepoi-sepoi menerpa dedaunan. Burung-burung beterbangan menghiasi langit biru yang berhias awan selembut kapas. Bunga-bunga liar berwarna-warni tumbuh di pinggir jalanan dan di sekitar sungai. Begitu indah menawan hati.

Saat pulang saya melewati jalan yang berbeda dengan jalan ketika berangkat. Saya memilih jalan Cibeber Nanggung dari Cipeundeuy yang medannya selain naik turun, juga berliku-liku dan kondisi jalannya tidak begitu bagus. Tetapi pemandangan alamnya membuat hati ini diliputi ketakjuban tiada henti. Wahai Allah, Engkaulah Tuhanku Terindah.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga