Melissa Reese dan Guns N’ Roses

Melissa Reese dan Guns N’ Roses

Selama tour Not in This Lifetime, posisi keyboard diisi oleh Melissa Reese menemani Dizzy Reed yang merupakan member lama dari Guns N’ Roses. Di tahun 2016 menjelang reunion tour yang dimulai bulan April tahun itu, produser Chinese Democracy bernama Caram Costanzo menghubungi Melissa. Dia mengatakan bahwa Guns N’ Roses sedang mencari keyboardis yang memiliki skill yang unik dan sangat kompeten. Dia juga menanyakan rencana Melissa beberapa tahun ke depan.

Saat itu usia Melissa 25 tahun. Saat Guns N’ Roses berada di puncak ketenaran di era 80-90-an, dia bahkan belum lahir. Lagu yang dia tahu hanya lagu-lagu megahit seperti Sweet Child O’ Mine dan Welcome to The Jungle. Dia juga tidak pernah membayangkan bakal tampil di stadium bersama group band legenda dunia di hadapan puluhan ribu fans.

Sejauh ini belum pernah ada perempuan yang menjadi anggota Guns N’ Roses. Yang ada hanya penyanyi latar dan pemain terompet pada saat tour Use Your Illusion. Mereka sama sekali bukan anggota band. Tentu Melissa merasa tidak percaya dengan tawaran itu.

Saat Melissa menerima tawarannya, Costanzo pun memberi berbagai arahan tentang apa yang harus dilakukannya, baik saat sedang di atas panggung maupun di luar panggung. Axl Rose sebagai pentolan band tersebut menyatakan bahwa dia akan melindunginya dari berbagai hal yang membahayakan dirinya. Dan bahkan kini setelah menjadi anggota tetap band tersebut, Melissa merasakan kekeluargaan yang hangat dengan semua anggota band dan crew-nya.

Di antara semua anggota band yang paling berkesan bagi Melissa adalah Axl Rose. Menurutnya Axl adalah orang yang jenius, berbakat, baik hati, perhatian, dan usil (suka nge-prank). Pengalaman yang tak pernah ia lupakan bersama Axl adalah saat dia berada di atas panggung, tiba-tiba Axl berdiri di belakangnya dengan satu tangan membawa potongan rambut warna biru dan tangan satu lagi memegang gunting. Sontak Melissa kaget dan menjerit. Dia berhenti memainkan keyboard. Axl pun kemudian lari. Setelah sadar ternyata rambut yang di tangan Axl adalah rambut palsu yang sengaja dia bawa untuk nge-prank Melissa.

Saat tampil pertama di Troubadour tanggal 1 April 2016, dia menceritakan bahwa konser tersebut adalah konser yang sangat ketat pengamanannya dalam sejarah musik rock. Tiketnya pun sangat laris. Konser itu dihadiri oleh sejumlah selebritis papan atas Amerika seperti Nicolas Cage yang memang mengidolakan Axl Rose. Semua fans Guns N’ Roses sangat menikmati konser bersatunya Axl dan Slash yang telah berpisah selama sekitar 23 tahun.

Tak lama setelah tampil perdana bersama Guns N’ Roses emailnya diserbu wartawan dari berbagai media. Mereka ingin tahu bagaimana tanggapannya tampil bersama Guns N’ Roses di konser reuni saat itu. Konser-konser berikutnya selalu lebih ramai dari konser di Troubadour. Dia membuktikan pada dunia bahwa dia bisa tampil memukau dan menjadi anggota Guns N’ Roses hingga saat ini. Bahkan dia sangat bersyukur karena di tahun 2017 tour Not in This Lifetime meraih Billboard Touring Awards 2017 sebagai Top Tour/Top Draw Winner.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga