Manuk Dadali
Manuk Dadali adalah sebuah lagu daerah yang berasal dari Jawa Barat. Liriknya berbahasa Sunda. Lagu ini menggambarkan kehebatan burung Garuda Pancasila. Entah siapa pengarangnya, tetapi lagu ini enak didengarkan dan dinikmati meskipun oleh orang yang tidak mengerti Bahasa Sunda.
Lagu ini menjadi lebih menarik bagi saya setelah dinyanyikan secara indah sekali pada saat saya diberi kesempatan untuk mengikuti training ke Adelaide pada tahun 2013 lalu. Kebetulan di group saya ada seorang guru seni yang bisa menjadikan lagu itu menjadi suara satu dan dua. Ibu-ibu dengan suara satu dan bapak-bapak dengan suara dua. Indah sekali.
Lagu ini dinyanyikan pada berbagai kesempatan, yang bahkan beberapa pematerinya merasa tertarik dengan lagu itu karena kita menyanyikannya dengan sangat kompak dan tidak biasa. Semua menyanyikan dengan riang gembira sehingga menambah keindahan lagu itu. Bahkan ketika sudah kembali ke Indonesia dan diadakan acara evaluasi, group saya didaulat untuk menyanyikan lagu itu lagi di hadapan group yang lain yang hadir bersamaan dengan group kita. Dan semua orang pun terkesima.
Maka sejak saat itulah lagu Manuk Dadali mejadi lagu yang selain indah juga memiliki kenangan tersendiri buat saya. Kenangan saat megikuti training di negeri Kangguru dan ikut bertepuk tangan sambil bergembira karena saya tidak hafal lagu itu. Selain tidak hafal saya juga kurang begitu fasih melafalkan banyak kata Bahasa Sunda yang ada di dalam lirik lagu itu. Tetapi dengan ikut bertepuk tangan dan berdendang saya bisa menikmati dan merasakan keindahan lagu dan makna yang terkandung dalam itu.
Lagu itu akan lebih indah dan lebih enak didengar ketika dinyanyikan dengan musik yang bernada gembira. Tanpa musik pun sebenarnya sudah bagus, tetapi dengan musik akan lebih bagus dan menarik karena pendengarnya pun akan tergerak untuk ikut berdendang meskipun hanya dengan mengangguk-anggukkan kepala atau menggerak-gerakkan kaki dan tangan.
Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang
Meberkeun janjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggaos reujeung pamatukna ngeluk
Ngepak mega bari hiberna tarik nyaruwuk