Kupu-Kupu: Pesona dan Filosofinya
Salah satu hewan yang saya sukai adalah kupu-kupu. Dari saat saya masih anak-anak, melihat kupu-kupu beterbangan selalu memunculkan kegembiraan di hati saya. Saya memelihara beberapa jenis tanaman bunga agar kupu-kupu hadir di halaman rumah saya. Dan benar saja. Saya bisa melihat sepuas-puasnya kupu-kupu yang menawan itu bahkan dari balik jendela kamar saya. Kemudian saya takjub dengan Keagungan-Nya. Subhanallah.
Untuk menjadi kupu-kupu yang sangat indah, diperlukan waktu bagi ulat untuk ‘bertapa’ sebagai kepompong. Orang yang berusaha untuk berubah menjadi lebih baik sering disamakan dengan istilah bermetamorfosis-seperti yang terjadi pada kupu-kupu. Saat bulan Ramadhan, banyak yang mengibaratkan orang yang menjalani puasa di bulan itu sedang menjadi ‘kepompong’ agar bisa keluar dari Ramadhan menjadi ‘kupu-kupu’ yang indah.
Selama menjadi kepompong, proses perenungan terjadi. Selama merenung, tentu akan menyadari kesalahan-kesalahan dan kemudian bertaubat memohon ampun kepada-Nya. Kemudian kehidupannya pun ikut berubah. Jika sebelumnya-seperti ulat-suka merusak tanaman, serakah, dan ‘menakutkan’ bagi yang melihatnya, maka setelah menjadi kupu-kupu ia berubah menjadi orang yang berbeda dari sebelumnya.
Setelah menjadi kupu-kupu, ia membantu proses penyerbukan bunga. Dia juga makan dari nektar yang merupakan sumber makanan yang baik. Saat hinggap pun tidak pernah mematahkan dahan dan daun yang dia hinggapi. Begitulah. Manusia yang telah bermetamorfosis tak akan merugikan orang lain. Ia akan menikmati rezeki berupa makanan dari sumber yang halal dan thayib. Dan hidupnya banyak menebar manfaat bagi orang lain.
Ada satu quote dari Joseph B. Wirthlin yang sangat saya suka berkaitan dengan kupu-kupu. “Sama halnya dengan kupu-kupu, kesulitan diperlukan untuk membangun karakter manusia.” Dengan membaca quote tersebut, saya pun berpikir positif dengan kesulitan-kesulitan yang Allah hadirkan dalam hidup saya. Bahwa Dia ingin mendidik saya agar saya memiliki karakter yang tangguh serta optmimis dalam menjalani hidup ini.