Kemaren, Hari Ini, dan Esok

Kemaren, Hari Ini, dan Esok

Saya menemukan puisi yang menurut saya indah sekali dan penuh makna. Puisi tersebut ditulis untuk memberi nasehat pada siapa saja yang suka overthinking, cemas dan khawatir berlebihan dengan apa yang akan terjadi esok hari. Di blog ini, saya sudah beberapa kali menuliskan betapa terlalu khawatir dengan apa yang akan terjadi esok hari hanya akan membuat hati menjadi tidak tenang. Sering sekali apa yang kita khawatirkan tidak pernah terjadi. Bahkan yang terjadi jauh lebih indah dari yang dibayangkan. Semoga puisi di bawah ini dapat menjadi pengingat siapa pun yang membaca agar tidak overthinking lagi.

Kemaren, Hari Ini, dan Esok

Hari ini adalah hari esok yang kucemaskan kemaren

Dan hari ini cerah sekali,

Hingga aku bertanya-tanya mengeapa aku mencemaskan hari ini kemaren

Maka hari ini aku tidak akan mencemaskan esok

Lagi pula, mungkin tidak akan ada esok

Maka hari ini aku akan hidup seolah esok tak ada

Dan aku melupakan hari kemaren.

Hari ini adalah hari esok yang kurencanakan kemaren

Dan hampir semua rencanaku untuk hari ini tidak berjalan seperti yang kukira kemaren

Maka hari ini aku akan melupakan esok dan aku akan merencanakan hari ini

Tetapi tidak terlalu habis-habisan

Hari ini aku akan berhenti untuk menghidu sekuntum mawar

Aku akan mengatakan kepada orang yang kucintai betapa aku mencintainya

Aku akan berhenti merencanakan esok dan berencana untuk menjadikan

hari ini hari terabik dalam hidupku.

Hari ini adalah hari esok yang kutakutkan kemaren

Dan hari ini ternyata tidak ada yang harus ditakutkan

Maka hari ini akan kuenyahkan rasa takut akan hal-hal yang tak kuketahui

Aku akan merangkul yang tidak kuketahui itu sebagai pengalaman belajar

yang penuh dengan kesempatan seru

Hari ini, tidak seperti kemaren, aku tidak akan menakutkan esok.

Hari ini adalah hari esok yang kuimpikan kemaren

Dan sebagian mimpi yang kuimpikan kemaren jadi kenyataan hari ini

Maka hari ini aku akan terus memimpikan esok

Dan mungkin lebih banyak lagi mimpi yang kuimpikan hari ini

akan jadi kenyataan esok.

Hari ini adalah hari esok yang tujuannya kutetapkan kemaren

Dan aku mencapai sebagian tujuan itu hari ini

Maka hari ini aku akan menetapkan tujuan yang sedikit lebih tinggi

untuk hari ini dan esok

Dan jika esok ternyata seperti hari ini

Aku pasti akan mencapai semua tujuanku suatu saat nanti

Puisi di atas tidak diketahui siapa pengarangnya. Saya mendapatkannya dari buku karya seorang penulis Malaysia, Zabrina A. Bakar. Buku tersebut berjudul Satu Tiket ke Syurga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga