Kekuatan Harapan

Kekuatan Harapan

“Pasien saya seorang ibu yang menderita kanker stadium 4, bisa hidup lebih lama karena memiliki harapan. Harapan ibu itu adalah dapat menyaksikan putranya wisuda dan menyaksikan pernikahannya. Dan harapannya terwujud.” Begitu dr Agus Ali Fauzi, ahli paliatif RSUD dr Soetomo, menceritakan kisahnya dalam sebuah acara.

Harapan. Satu kata yang memberikan energi tersendiri pada orang yang memilikinya. Orang yang memiliki harapan, hidupnya akan senantiasa dipenuhi pikiran positif. Ia tidak pernah menyesali apa yang sudah lewat, dan tidak mengkhawatirkan apa yang belum terjadi. Ia fokus pada apa yang dapat ia kendalikan.

Orang yang memiliki harapan akan jauh dari stress, depresi, dan kecemasan. Ia juga memiliki kesehatan mental (mental helath) yang bagus. Hope is being able to see that there is light despite all of the darkness (Archbishop Desmond Tutu). Segelap apa pun kehidupan saat ini, seberat apa pun cobaan yanh dihadapi, orang yang memiliki harapan dapat melihat cahaya di ujung sana. Semua akan ada akhirnya. Tidak ada duka yang abadi. Tak ada ujian yang tak berhenti.

Apa manfaat harapan bagi kita? Harapan membantu kita meraih tujuan hidup kita. Dengan harapan yang menyala di dalam dada, kita akan terbimbing untuk melakukan berbagai tindakan positif yang akan membuahkan hasil yang positif pula. Selain itu, harapan juga membantu kita untuk melihat kegagalan, hambatan, rintangan sebagai kesempatan untuk bertumbuh. Ya, bertumbuh menjadi lebih baik dan lebih bijaksana.

Harapan juga dapat meningkatkan kebahagiaan, seperti yang diungkapkan oleh Shane Lopez, penulis buku berjudul Making Hope happen, dikutip dari sebuah artikel di bbc.co.uk. Ia menjelaskan bagaimana harapan itu dapat menjaga kita dari stress, kecemasan, dan dampak dari kejadian negatif dalam hidup kita.

Yang tak kalah penting, harapan itu dapat menyembuhkan. Perasaan penuh harap memiliki pengaruh psikologis yang positif pada kita. Hal itu menjelaskan dahsyatnya hubungan antara pikiran dengan tubuh. Maka, kita bisa memahami kisah yang diceritakan oleh dokter Agus Ali Fauzi di awal tulisan ini mengapa ibu itu dapat bertahan hidup lebih lama.

Sebagai orang beriman, kita tidak boleh berputus asa dan pesimis. Apalagi sampai ingin mengakhiri hidup karena ujian hidup yang dirasa berat. Allah sendiri mengingatkan dalam Al-Quran surat Al Insyirah ayat 8: Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya engkau berharap. Allah adalah satu-satunya tempat bersandar. Selalu ada harapan dari Allah di atas sana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga