Cara Menikmati Kemacetan
Salah satu yang orang temui dalam perjalanan menuju ke tempat kerja adalah kemacetan. Bahkan tempat-tempat tertentu pada jam-jam tertentu sudah menjadi langganan macet. Namun, kemacetan jadi berlipat-lipat ketika sedang ada perbaikan jalan. Saat ada satu jalan yang terpaksa ditutup karena bencana longsor, kendaraan beralih ke jalan lain. Itu juga menyebabkan kemacetan yang sangat parah di jalan lain.
Di Bogor, ketika jalan dekat RSUD Kota Bogor ditutup karena longsor, sebagian besar kendaraan yang biasanya lewat jalan tersebut beralih melewati jalan Gunung Batu. Para pengguna jalan harus menikmati kondisi seperti itu hingga jembatan tersebut selesai diperbaiki. Menurut Wali Kota Bogor, Bima Arya, perbaikan akan selesai bulan Februari 2023 mendatang.
Mengingat waktu perbaikannya butuh waktu lama, tentu kesabaran harus dilipatgandakan. Agar hati dan pikiran tidak diliputi kekesalan, kemarahan, dan kekecewaan, ada hal yang dapat dilakukan. Gede Prama, motivator ternama dari Bali, pernah menuturkan bahwa di tengah kemacetan, daripada menuruti emosi negatif kita bisa memilih untuk melihat apa saja yang bisa direnungkan. Bersenandung juga dapat menghibur diri.
Menyebut asma Allah (dzikrullah) atau beristighfar pun dapat dilakukan. Menurut Aa Gym, setiap detik yang dilewati dengan berdzikir akan jauh lebih berharga. Hati tidak akan mudah tersulut emosi selama berada dalam kemacetan. Dan menurut Quraish Shihab, sebagai orang beriman, kita harus berpikir bahwa diam itu lebih baik daripada bicara sia-sia, berdzikir itu lebih baik daripada diam. Jadi, daripada diam saja di tengah kemacetan, lebih baik berdzikir atau beristighfar.