Bunuh Diri
Kasus bunuh diri selalu mengisi berita baik media cetak maupun online. Apalagi di masa pandemi sepeti sekarang ini, dimana dampak pada ekonomi sangat dirasakan oleh semua kalangan. Usaha jadi sepi, pelanggan berkurang, omset menurun dan masih banyak lagi kesusahan yang dirasakan oleh masyarakat. Maka tak heran jika sebagian orang merasa hidupnya jadi terhimpit oleh kesulitan ekonomi.
Masalah ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan banyak masalah, misalnya masalah keluarga, masalah bisnis dan sebagainya. Tak sedikit orang menjadi sters bahkan depresi menghadapi situasi yang tak kunjung henti ini. Jika tidak segera tertangani maka bunuh diri dianggap menjadi jalan terakhir untuk menyelesaikan masalah.
Umumnya orang yang nekad bunuh diri adalah orang yang sudah tidak kuat menanggung beban hidup dan merasa tak ada lagi yang bisa membantu. Hal itu dikarenakan kurangnya iman di hati mereka, sehingga tak ada ketenangan, tak ada harapan dan tak ada sandaran. Orang beriman akan mengerti bahwa masalah adalah ujian sekaligus karunia dari Allah kepada hamba-Nya. Ujian diberikan agar kita bersabar dan berharap serta berprasangka baik kepada-Nya, dan itu adalah ibadah. Masalah menjadi karunia karena dengan adanya ujian manusia menjadi sadar akan kebutuhan kepada pertolongan dan kasih sayang Allah, sadar akan kelemahannya dan sadar bahwasanya Allah sedang merindukannya.
Orang beriman faham betul bahwa bunuh diri itu dilarang agama. Allah bahkan tidak akan menerima amal orang yang bunuh diri. Di akhirat nanti siksanya abadi. Mungkin dia terhenti sementara dari masalah di dunia, tetapi dengan bunuh diri itu berarti dia memulai kesusahan abadi. Na’udzubillahi min dzalik. Kenapa bunuh diri dilarang? Karena orang yang bunuh diri berarti tidak percaya kepada pertolongan Allah dan hisab di hari akhir.
Selain karena masalah ekonomi, bunuh diri juga banyak disebabkan oleh faktor asmara – karena putus cinta atau perselingkuhan atau perceraian. Maka satu-satunya cara agar kita terhindar dari perbuatan yang dilarang itu adalah dengan banyak berdo’a memohon perlindungan dan memasrahkan semua masalah kepada Allah. Ketika kita yakin akan pertolongan-Nya, maka tanpa kita sadari masalah kita lambat laun teratasi dengan kuasa-Nya.
Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari berbagai keburukan, dari masalah yang tak berujung dan tak terselesaikan. Semoga Allah senantiasa membimbing kita agar selalu memiliki harapan kepada-Nya, sehingga kita menjadi orang yang optimis sekaligus sabar. Aamiin yra.