Bulan Juni dan Sapardi Djoko Damono
HUJAN BULAN JUNI
Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Siapa yang tak mengenal almarhum Sapardi Djoko Damono? Rasanya hampir semua orang mengenal tokoh yang satu ini. Puisi-puisinya indah sekali dan banyak digemari, bahkan hingga hari ini saat beliau sudah wafat. Jika disebut nama Sapardi Djoko Damono, tentu ada beberapa puisi yang muncul di benak dan memiliki kesan serta kenangan tersendiri.
Salah satu puisi beliau yang terkenal adalah Hujan Bulan Juni. Setiap masuk ke bulan Juni, puisi ini selalu menjadi trending dan dijadikan status juga caption dari foto-foto yang diunggah di berbagai media sosial. Sehebat itu puisi karya beliau. Belum lagi puisi-pusi lain yang tak kalah indahnya seperti puisi yang berjudul “Aku Ingin“, “Pada Suatu Hari Nanti“, “Hatiku Selembar Daun“, “Kenangan“, dan masih banyak lagi.
Bagi saya pribadi puisi-puisi beliau dapat mewakili perasaan saya. Betapa ingin saya bisa mengungkapkan sesuatu dengan cara yang indah, tetapi karena belum mampu maka puisi-puisi beliau sering saya jadikan status dan caption dari foto yang saya unggah di media sosial saya.
Selamat datang, bulan Juni. Kehadiranmu aku sambut dengan untaian puisi dari penyair idola. Semoga puisi tersebut menambah keindahan hidup di bulan ini. Aamiin yra.