Beda antara Kebutuhan dan Keinginan

Beda antara  Kebutuhan dan Keinginan

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari apa yang namanya kebutuhan, baik primer maupun sekunder bahkan tertier. Tetapi manusia juga tidak lepas dari keinginan terhadap berbagai hal. Saya akan menulis dari segi mengelola keuangan, jadi keinginan saya batasi pada keinginan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan.

Orang disebut dewasa apabila sudah mampu membedakan kebutuhan dan keinginannya. Dengan kemampuan tersebut, maka dia berbuat berdasarkan perhitungan yang matang. Sehingga kondisi keuangan pun tidak kacau akibat lebih mementingkan keinginan dibandingkan kebutuhan. Atau dalam kasus lain ada orang yang selalu mengikuti keinginannya untuk membeli berbagai benda dan barang, padahal tidak dibutuhkannya. Dia melakukannya hanya karena ingin mengoleksi saja atau bisa jadi karena ingin dianggap mampu sehingga dia membeli banyak barang.

Ada teori yang mengatakan bahwa untuk bisa bahagia salah satunya adalah dengan prinsip hidup minimalis. Apa maksudnya? Maksudnya di dalam hidup pikirkan saja apa yang dibutuhkan. Di dalam rumah misalnya, barang-barang yang tidak lagi dibutuhkan disarankan untuk diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan. Dengan demikian kita tidak lagi disibukkan untuk memilih banyak barang atau benda yang ada. Dan itu sangat menghemat waktu dan energi.

Orang yang minimalis justru bisa menemukan kebahagiaan, karena selain tidak boros yang tentu merugikan, juga merasa lebih ringan, lebih lega baik keadaan rumahnya maupun hatinya. Dan untuk dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan dibutuhkan proses. Orang yang terbiasa menuruti semua keinginannya untuk membeli benda atau barang yang dia lihat, akan merasa kesulitan jika tiba-tiba dia tidak menuruti dorongan hatinya.

Saya ingat lirik lagu group rockband “Europe” dalam lagunya berjudul Prisoners in Paradise. Dalam lagu itu ada lirik yang berbunyi “Sometimes what you want ain’t what you need.” Dan memang benar adanya. Kadang apa yang kita inginkan belum tentu yang kita butuhkan. Maka tak salah jika salah satu ciri orang yang sudah dewasa secara mental adalah memiliki kemampuan untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Desi Anwar-salah seorang anchor TV terkenal-dalam satu acara pernah mengungkapkan bahwa ciri orang yang dengan poor mindset adalah dia rajin membeli barang yang harganya murah yang bahkan tidak dia butuhkan. Dia akan sibuk belanja selagi ada sale. Yang ada di pikirannya hanya menuruti kesenangan saja. Ada juga orang dengan rich mindset yang akan membeli barang karena dia membutuhkan. Dia membeli sesuatu untuk investasi jangka panjang. Misalnya saja dia membeli tas dengan harga mahal karena dia berpikir bahwa tas itu dia butuhkan untuk kerja dan akan dapat digunakan hinga 5 tahun ke depan. Jadi mindset seseorang juga berpengaruh terhadap cara membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga