Apa yang Kita Lihat Tergantung dari Apa yang Kita Cari

Apa yang Kita Lihat Tergantung dari Apa yang Kita Cari

Judul tulisan kali ini saya ambil dari sebuah quote berbahasa Inggris “What we see mainly depends on what we look for” oleh John Lubbock. Quote tersebut bermakna pentingnya sebuah fokus. Apa yang menjadi fokus kita akan berpengaruh dalam kita melihat sesuatu. Melihat dalam arti memandang, mengamati atau bisa juga dalam arti sudut pandang.

Misalnya saja saya pribadi. Ketika berada di sebuah taman, maka saya akan melihat bunga-bunga yang bermekaran, kupu-kupu yang beterbangan, pancuran yang menimbulkan bunyi gemericik-jika ada. Jika berada di jalan raya saya akan lebih sering melihat mobil fortuner yang lewat, karena saya suka sekali jenis mobil tersebut. Dan dari berbagai warna mobil atau motor yang lewat, saya akan lebih banyak melihat yang berwarna biru karena saya penyuka warna biru.

Begitu pun dalam kehidupan sehari-hari. Jika fokus kita pada hal-hal yang baik, maka kita akan cenderung mendengarkan, membicarakan, dan menulis hal-hal yang baik. Pun saat berbincang dengan orang lain. Kita akan nyaman saat membicarakan hal-hal yang baik. Dan juga sebaliknya. Jika fokus kita pada hal-hal yang buruk, maka yang akan tampak hanya hal-hal yang buruk. Kecenderungan kita pun tak jauh dari hal-hal yang buruk.

Saya teringat sebuah cerita. Suatu saat ada seorang laki-laki bertemu Buya Hamka. Lelaki itu bercerita pada Buya bahwa ketika dia berada di Arab Saudi, dia melihat banyak pelacur. Padahal itu kota suci katanya. Buya pun memberi komentar yang menurut saya keren sekali. Beliau mengatakan, “Waktu saya di Amerika, saya melihat banyak masjid. Itu karena pikiran saya tertuju pada masjid. Jadi yang saya cari adalah masjid.” Dari dialog tersebut kita bisa menyimpulkan tipe laki-laki seperti apa yang berbincang dengan Buya.

Dalam keseharian kita jika fokus kita pada anugerah Allah, maka kita akan sangat mudah untuk bersyukur. Namun sebaliknya. Jika fokus kita pada masalah dan bukan anugerah, maka kita akan mudah sekali untuk mengeluh. Hal itu akan membuat kita kesulitan untuk mesnyukuri nikmat Allah, meskipun pada hal-hal yang tampak sederhana. Padahal karunia Allah itu tidak ada yang sederhana. Semua luar biasa.

Dengan kata lain, jika kita melihat hidup ini dari sisi yang indah, maka kita akan mampu merasakan indahnya hidup. Meskipun masalah dan berbagai hal buruk pasti selalu ada dalam berbagai bentuknya. Jika kita melihat hidup dari sisi yang suram, yang penuh dengan problema, maka hidup yang kita jalani tak akan pernah jauh dari hal-hal yang menyusahkan dan layak untuk dikeluh-kesahi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga