Filosofi Air
Air sangat dibutuhkan oleh seluruh mahkluk hidup di muka bumi ini. Tak ada yang bisa bertahan hidup tanpa air.
Manusia tanpa air, awalnya akan mengalami dehidrasi yang akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti susah buang air besar hingga ginjal. Begitu pun dengan tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar kita. Lambat laun akan mati. Tanah pun akan menjadi sangat gersang.
Air itu mengalir dari posisi yang lebih tinggi ke posisi yang lebih rendah. Jika air dibendung, maka dia akan mencari celah agar bisa terus mengalir sesuai fitrahnya. Dia akan mengalir bahkan lewat celah yang sangat kecil.
Jika air itu terus mengalir, maka kondisi tempat yang menjadi wadahnya akan bersih dan sehat. Tetapi sebaliknya, jika air itu hanya diam saja maka kkondisi tempat yang menjadi wadahnya akan kotor, berlumut dan lama kelamaan akan ditempati oleh berbagai jenis penyakit.
Pun dengan kehidupan ini. Jika Allah seperti menutup satu pintu kesempatan, maka kita bisa mencari celah kesempatan yang lain. Boleh jadi Allah sedang menguji kegigihan dan kesungguhan kita. Allah ingin melihat seperti apa perjuangan kita. Maka teruslah bergerak untuk menemukan celah-celah yang lain. Pun dengan pikiran kita. Jika pikiran kita itu selalu aktif ‘bergerak’, maka pikiran kita akan segar. Jika kita rajin mengolah pikiran dengan hal-hal yang baik dan positif, maka kondisi pikiran kita akan bersih dan jernih.
Salah satu kehebatan air adalah kemampuannya “mengalahkan” batu dengan cara konsisten menetes di atasnya. Perlahan tapi pasti batu yang keras itu akan sedikit demi sedikit berlubang juga terkena tetesan air. Pun dengan batu karang yang kokoh berdiri di pinggir sebuah pantai. Lambat laun dia akan terkikis juga oleh deburan ombak yang setiap saat menghantamnya.