Jahat pada Diri Sendiri

Jahat pada Diri Sendiri

Secara fitrah, tidak ada orang yang menyukai perbuatan jahat. Jika ada orang yang jahat, maka muncullah perasaan geram, kesal, dan bahkan benci pada pelakunya. “Kok bisa-bisanya dia berbuat jahat, padahal selama ini kelihatannya baik dan bisa dipercaya. Sebel sekali jadinya.” Begitulah kira-kira ungkapan yang keluar saat ada orang yang jahat tanpa diduga-duga.

Ternyata perbuatan jahat itu tidak hanya kepada orang lain, melainkan juga kepada diri sendiri. Kita bisa berbuat jahat pada diri sendiri tanpa kita sadari, bahkan bisa jadi setiap hari. Tiga hal di bawah ini termasuk perbuatan yang masuk dalam kategori jahat pada diri sendiri, yaitu:

  1. Meremehkan kemampuan diri sendiri. Tidak jarang dalam kehidupan sehari-hari kita tidak percaya pada kemampuan diri sendiri. Muncul perasaan tidak akan bisa melakukan sesuatu atau meraih sesuatu. Kemudian diikuti perasaan tidak layak atas suatu prestasi. Orang lain-lah yang lebih pantas dan lebih berhak atas sebuah impian. Padahal setiap orang itu memiliki potensi diri yang tak dimiliki orang lain. Tinggal digali dan ditemukan saja untuk kemudian diasah dari waktu ke waktu.
  2. Tidak menerima kekurangan diri. Setiap orang selalu memiliki dua sisi-kelebihan dan kekurangan. Namun ada jenis orang yang bisanya hanya menerima kelebihan dirinya saja. Untuk kekurangannya dia tak mau menerimanya pun mengakuinya. Ada orang yang jago di bidang olah raga, tetapi kurang dalam hal berkomunikasi. Ada orang yang jago dalam berbisnis, tetapi kurang dalam hal mengurus rumah, dan seterusnya. Kekurangan diri itu bukanlah sebuah aib.
  3. Memilih mendengarkan orang lain daripada diri sendiri. Selama positif, kita tidak perlu khawatir dengan kata-kata orang lain. Harus disadari bahwa tidak selamanya kata-kata orang itu bagus untuk diri sendiri. Jika hanya menimbulkan rasa minder, menjatuhkan, meremehkan, dan menjerumuskan maka sikap tegas harus diambil. Tidak usah didengar. Abaikan saja.

Sudah saatnya kita memeriksa kebiasaan kita. Jangan-jangan sudah dari dulu kita selalu jahat pada diri sendiri. Jangan-jangan kita sudah terbiasa dengan hal-hal di atas dan merasa tidak ada yang salah dengan semua itu. Kepada orang lain saja tidak boleh jahat, apalagi pada diri sendiri. Harus lebih sayang dan lebih peduli.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga