Emotional Sponge

Emotional Sponge

Emotional sponge adalah orang yang terlalu berempati pada orang lain sehingga mudah menyerap emosi dan stres orang lain yang dapat menyebabkan masalah mental bagi dirinya sendiri. Berempati pada orang lain itu memang baik, tetapi jika berlebihan maka akan menimbulkan dampak negatif bagi orang tersebut.

Orang dengan empati yang bagus akan mampu merasakan emosi orang lain tanpa diberitahu secara langsung. Dia peka sekali. Ketika orang lain sedang sedih atau sedang marah, dia akan mengetahuinya dengan mudah. Dia juga menjadi pendengar yang baik, sabar menyimak curhat orang lain dan bahkan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang curhat padanya.

Emotional sponge akan merasa bersalah sendiri meskipun dia tidak bersalah, terlalu sensitif dan rentan sekali kewalahan secara fisik dan psikis. Dia merasa bertanggung jawab untuk ikut memecahkan masalah orang lain dan bahkan melupakan kepentingan dirinya sendiri. Akibatnya kesehatan menalnya terganggu.

Maka penting bagi kita untuk dapat menyeimbangkan emosi agar tidak mudah menyerap emosi orang lain atau menjadi emotional sponge. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:

  1. Meluangkan waktu untuk menyendiri. Hal tersebut dilakukan agar memiliki waktu untuk bebas dari pengaruh emosi orang lain, merenung, dan melakukan hal yang hanya berkaitan dengan dirinya sendiri.
  2. Meditasi. Bagi saya sebagai seorang muslim meditasi itu sama dengan berdzikir, bermunajat, dan berdo’a kepada Allah. Tujuannya adalah agar hati tenang. Satu-satunya yang dapat menenangkan hati adalah Sang Penggenggam Hati. Orang yang hatinya tenang tidak akan mudah stres.
  3. Membatasi diri dalam berempati. Maksudnya kita perlu mengatakan ‘cukup’ jika memang pengaruh emosi orang lain itu sudah membebani diri sendiri. Kita harus ingat bahwa diri kita sendiri juga harus diperhatikan.
  4. Jauhi toxic people. Saya pernah membahas mengenai toxic people di tulisan yang terdahulu. Siapa saja dan seperti apa mereka, silahkan dicari du tulisan saya sebelumnya.
  5. Menulis. Tuliskan semua yang tengah kita rasakan di laptop atau di secarik kertas, maka hati yang terasa gelap akan menjadi lebih terang. Semua yang terasa berat akan lebih ringan, dan semua yang mengganggu perlahan akan hilang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga