Membangun Konsep Diri yang Positif

Membangun Konsep Diri yang Positif

Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dengan sebaik-baik penciptaan. Manusia terdiri dari dua dimensi, yaitu dimensi fisik dan non- fisik seperti hati, akal, dan kemampuan berpikir. Stephen Covey menyebutkan paling tidak ada empat anugerah Allah pada manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain – kesadaran diri (sef-awareness), imajinasi (imagination), nurani (conscience), dan kehendak bebas (free will).

Namun tidak sedikit dari kita yang tidak percaya pada diri sendiri, minder, merasa tidak layak untuk mendapatkan kebaikan, merasa tidak layak untuk memperoleh kesempatan, merasa tidak mampu meraih impin, dan sebagainya. Perasaan-perasaan yang muncul semacam itu dikarenakan kita memiliki konsep diri yang negatif. Pertanyaannya adalah apakah konsep diri itu?

Konsep diri berarti keyakinan, pandangan, atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Kehidupan seseorang sangat dipengaruhi oleh konsep diri yang dimilikinya, baik positif maupun negatif. Seseorang disebut memiliki konsep negatif apabila ia meyakini atau memandang dirinya lemah, tidak berdaya, tidak memiliki skill, tidak disukai, tidak menarik, dan bahkan kehilangan semangat hidup.

Setiap orang harus terus menerus berusaha untuk menumbuhkan konsep diri yang positif. Dengan memiliki konsep diri yang positif seseorang akan menjadi lebih optimis, percaya diri, dan bisa tetap bersikap positif terhadap segala sesuatu termasuk kegagalan dan keburukan yang terjadi. Dia akan mampu mengambil pelajaran dan hikmah dari keburukan dan kegagalan yang dialaminya. Dia juga akan dapat menghargai dirinya dan melihat hal-hal positif yang bisa dilakukan untuk keberhasilan di masa mendatang.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara untuk menumbuhkan konsep diri yang positif? Pertama-tama kita harus mengenali diri kita sendiri (know yourself). Artinya kita mengenali segala kelebihan dan kekurangan kita. Setelah itu fokuskan pada kelebihan yang kita miliki, lejitkan potensi yang ada, dan jangan lupa syukuri. Dengan demikian tidak ada lagi perasaan minder dan tidak percaya diri, karena setiap orang pasti memiliki kelebihan masing-masing. Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan bahwa “Siapa yang mengenal dirinya, ia akan mengenal Tuhannya.”

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga