Computational Thinking
Beberapa hari yang lalu saya membaca berita mengenai kompetensi Computational Thinking yang rencananya akan diberikan kepada Madrasah di seluruh Indonesia oleh Kementrian Agama (Kemenag). Tujuannya adalah agar siswa Madrasah memiliki kemampuan untuk menjawab tantangan di masa depan. Dan ini menjadi program unggulan Kemenag.
Computational thinking adalah cara berpikir dengan menguraikan suatu masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan sederhana, menemukan kesamaan pola yang ada dalam masalah dan menyusun solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Ada empat tahap dalam computational thinking, yaitu:
- Decomposition, yaitu memecah masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan sederhana,
- Pattern recognition, yaitu menemukan kesamaan pola yang ada dalam masalah tersebut,
- Abstraction, yaitu memperhatikan masalah secara mendasar sehingga dapat melihat jangkauan luas yang lebih penting dan tidak mempedulikan hal yang tidak relevan,
- Algorithm, yaitu menyusun solusi yang dapat diterapkan secara menyeluruh terhadap pola yang sama sehingga lebih efektif dan efisien.
Dengan diberikannya kompetensi tersebut diharapkan bisa menjadi bekal bagi siswa Madrasah untuk memecahkan masalah-masalah (problem solving) di masa mendatang. Problem solving menjadi salah satu kemampuan wajib di abad 21 karena memiliki satu kata kunci yaitu kecepatan. Saat ini semua hal menuntut kecepatan. Jika tidak mampu mengikuti kecepatan tersebut, maka siapa pun tidak akan mampu bersaing dengan perkembangan zaman.