Bukit Kintamani

Bukit Kintamani

Kadang, apa yang terbersit di pikiran kita akan diwujudkan oleh Allah di masa yang akan datang tanpa kita sadari. Seperti yang terjadi pada diri saya beberapa tahun yang lalu.

Saya termasuk salah satu penggemar Ebiet G. Ade. Salah satu alasannya adalah karena lagu-lagunya sangat puitis dan enak sekali didengar, bahkan tidak bosan ketika diulang-ulang. Saya bilang begitu karena saya penggemar Ebiet. Akan lain ceritanya jika yang berkata tidak suka Ebiet dan lagu-lagunya. Salah satu lagu yang menurut saya indah sekali baik lirik dan lagunya adalah lagu yang berjudul Nyanyian Rindu.

Dalam lagu itu ada bagian yang menyebutkan Pantai Kuta dan Bukit Kintamani. Keduanya ada di Pulau Dewata. Lagu itu sudah sering diputar di radio-radio dari saat saya masih duduk di bangku SD. Waktu itu tentu saya tidak tahu seperti apa Pantai Kuta dan Bukit Kintamani itu, karena saat itu belum seperti sekarang yang ketika ingin mengetahui informasi tentang sesuatu tinggal membuka google. Saya tahu keduanya ada di Bali pun ketika saya sudah duduk di bangku SMP. Tetapi tetap tidak ada bayangan seperti apa keindahan dua tempat itu.

Beranjak SMA nama Pulau Dewata pun sering terdengar, bahkan ketika kelas 1 SMA sekolah saya mengadakan tour ke pulau dewata tersebut. Tetapi saya tidak ikut karena alasan ekonomi. Hingga akhirnya ketika internet sudah bisa dinikmati oleh banyak orang, maka saya bisa tahu seperti apa dua tempat itu. Indah memang.

Tahun 2012 saya diberi rezeki oleh Allah lewat acara Kick Andy di Metro TV yang sedang berulang tahun waktu itu. Saat itu Kick Andy mengambil tema tentang Guru. Dan Dinas Pendidikan Kota Bogor mengirimkan guru-guru berprestasi sekitar 20 orang untuk hadir di acara Kick Andy tersebut. Saya termasuk salah satu yang diundang oleh Dinas untuk ikut hadir ke stasiun Metro TV saat itu.

Karena sedang ulang tahun, Metro TV khususnya acara Kick Andy, membagi-bagi banyak door prize. Salah satu door prizenya adalah tiket pesawat pulang pergi ke Bali. Door prizenya ditempelkan di bawah kursi yang kita duduki. Alhamdulillah, di bawah kursi saya ada door prize yang isinya tiket pesawat pulang pergi ke Bali serta uang saku dari Tolak Angin. Dari Kota Bogor saya berangkat ke Bali bersama 4 guru lain dari sekolah negeri dan swasta yang juga mendapat door prize yang sama.

Ketika berada di Bali, tentu dua tempat tersebut yang menjadi prioritas saya untuk dikunjungi karena sudah melekat di benak saya bahkan sejak SD. Alhamdulillah, akhirnya Allah tunjukkan keindahan dua tempat itu beberapa tahun kemudian setelah saya sering menyanyikan lagu Nyanyian Rindu karya Ebiet G. Ade. Dan pantas saja dua tempat itu dijadikan lirik lagu, karena memang indah sekali. Seandainya saya memiliki kemampuan untuk menulis puisi sehebat Ebiet, tentu saya sudah menghasilkan beribu puisi indah ketika saya berada di sana.

Gemuruh ombak di Pantai Kuta, sejuk lembut angin di Bukit Kintamani

Gadis-gadis kecil menjajakan cincin tak mampu mengusir kau yang manis

Bila saja kau ada di sampingku sama-sama arungi danau biru

Bila malam mata enggan terpejam berbincang tentang bulan merah

Di atas adalah foto perjalanan saya ke Kintamani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga