Jalan Pagi

Jalan Pagi

Setiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu), jika tidak hujan, saya menyempatkan diri untuk jalan pagi. Usai sholat subuh, saya berangkat. Rute yang saya lalui hanya sekitar rumah saja. Waktu yang saya butuhkan sekitar 50 menit untuk tiba di rumah lagi. Kondisi jalan sebagian besar datar, tapi ada juga yang menanjak. Bahkan ada yang menanjak sekaligus menikung. Dan tentu ada bagian yang menurun.

Tujuan utama saya jalan pagi setiap akhir pekan tentu agar peredaran darah saya lancar. Hal itu sangat bagus untuk kesehatan jantung saya. Dampak positif lain yang saya rasakan adalah saya merasa bugar ketika harus mengajar lagi selama lima hari kerja minggu berikutnya. Saya juga tidak terengah-engah ketika harus menaiki tangga ke kelas yang ada di lantai dua di sekolah. Alhamdulillah.

Setiap kali jalan pagi, saya selalu memperhatikan apa saja yang ada. Langit yang awalnya gelap kemudian perlahan menjadi terang. Kadang tampak semburat sinar mentari pagi menghiasi langit. Tadi pagi, saya melihat rembulan yang kesiangan di langit atas sana. Di kejauhan, ada pemandangan bukit yang masih tertutup kabut. Berlapis-lapis. Semakin jauh bukit itu, semakin tebal kabutnya. Saya pun menjumpai kesibukan orang yang lalu lalang menuju ke tempat tujuannya masing-masing.

Pexels Amitrai10 32111256

Saya harus bersabar ketika melewati pasar, karena jalan saya pasti terhambat. Baik oleh angkot-ankgot yang berhenti menunggu penumpang, orang-orang yang hendak belanja, atau juru parkir yang sibuk mengatur motor-motor menuju tempatnya di pinggir jalan. Belum lagi para calo yang sibuk mengarahkan orang untuk masuk ke angkot-angkot yang sedang menunggu. Di pinggir jalan juga banyak orang yang berjualan sayuran dengan dihamparkan di atas plastik.

Telinga saya selalu saya pertajam ketika melewati sawah dan kebun. Suara burung berkicau riang terdengar sangat merdu. Pun suara jangkrik yang terdengar dari tempat tersembunyi. Bersahut-sahutan. Rasanya saya sedang mendengarkan orkestra yang memukau. Saya benar-benar takjub dibuatnya. Suara-suara itu yang selalu saya nantikan setiap kali jalan pagi.

Pexels Szafran 16675332

Di pinggir sawah, tumbuh berbagai tanaman dan rerumputan.liar. Bunga-bunganya bermekaran. Indah sekali. Semua masih basah oleh embun pagi. Semakin siang, embun itu berkilau-kilau oleh terpaan sinar mentari pagi. Setiap kali melihat sawah, angan saya selalu kembali ke masa kecil dulu. Ketika saya sering bermain di sawah, ikut ayah saya yang merawat tanaman. Kadang padi. Lain waktu kedelai. Dan sering juga kacang tanah. Aroma tanaman dan bunga-bunga di sekitar sawah itu sangat khas.

Pexels Sergei A 1322276 2589457

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga