Gegap Gempita Piala Dunia 2022

Gegap Gempita Piala Dunia 2022

Piala Dunia barusaja berakhir. Argentina menjadi juara pertama setelah bertarung sengit melawan kesebelasan Prancis. Pertandingan berlangsung sangat seru, apalagi terjadi perpanjangan waktu. Para penggemar bola melakukan nobar (nonton bareng) bersama keluarga atau tetangga.

Saya pribadi sebenarnya tidak suka sepak bola. Namun, saya sering mendengar nama-nama pemian bola dunia yang sangat terkenal, seperti Ronaldo, Messi, dan lainnya. Untuk babak final kemaren, saya memberi dukungan pada kesebelasan Argentina. Apakah saya penggemar Messi? Tentu bukan.

Alasan saya mendukung Argentina adalah karena setiap kali Guns N’ Roses tampil di Argentina, fans-nya selalu memiliki energi yang luar biasa sepanjang show Guns n’ Roses. Mereka ikut bernyanyi, bersorak, dan berdendang bersama. Kompak sekali. Guns N’ Roses pun tampak bersemangat sekali sepanjang show di sana. Memang tidak ada kaitannya sama sekali dengan sepakbola, apalagi dengan Messi. Namun, itulah alasan saya. Unik bukan?

Selain kesebelasan Argentina, saya jadi tertarik dengan kesebelasan Maroko yang menjadi juara ketiga. Saya suka kesebelasan itu karena setiap anggotanya sangat relijius. Akhlaknya sangat mulia, dari menjelang dimulainya pertandingan hingga selesai pertandingan. Saat kalah dan saat menang mereka bersujud. Bahkan ada pemain yang bergembira di lapangan bersama ibunya.

Mereka juga mendukung perjuangan Palestina. Dan terakhir saya membaca berita di Twitter bahwa uang yang didapat oleh tim Maroko di piala dunia itu didonasikan untuk anak-anak dan keluarga miskin di Maroko. Keren!

Dari sisi negara penyelenggara, Qatar, orang sangat kagum dengan acara pembukaannya. Saya merinding sekali saat menyaksikan acara tersebut. Tak berhenti sampai di situ. Selama berlangsungnya piala dunia, alkohol dilarang keras. Simbol LGBT juga dilarang. Qatar tetap teguh pada prinsip negaranya tanpa merasa khawatir akan dibenci oleh negara-negara lain.

Saya pernah membaca ada satu keluarga dari Brasil yang berkunjung ke Qatar untuk menoton piala dunia. Dan di sana mereka semua bersyahadat. Saya juga membaca kesan dari legenda Brasil, Kaka. Dia mengatakan, “Orang muslim sangat tenang dan aman. Mereka tidak menyerang siapa pun. Eropa dan Barat berbohong. Mereka berbohong dan menggunakan standar ganda. Dan inilah Piala Dunia versi terbaik yang pernah saya hadiri dalam hidup saya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga