3 Tanda yang Mengharuskan Anda Melakukan Detoks Media Sosial
Media sosial kini menjadi sarana bagi siapa saja untuk mengeksresikan diri. Berbagai aplikasi yang tersedia membuat banyak orang terbuai untuk menampilkan apa saja guna menarik perhatian orang lain. Tak jarang jumlah like dan comment sangat mempengaruhi kondisi hati. Jika berlebihan dalam bermedia sosial, maka perlu dilakukan detoks media sosial (social media detox).
Detoks media sosial (social media detox) adalah usaha untuk mengurangi penggunaan media sosial, atau bahkan berhenti sama sekali dari semua aktivitas bermedia sosial. Setidaknya ada 3 tanda yang mengharuskan seseorang melakukan detoks media sosial.
- Jika media sosial telah membuat Anda membanding-bandingkan diri Anda dengan orang lain. Tidak bisa dipungkiri, disadari atau tidak, berbagai macam unggahan orang lain akan mendorong untuk membandingkan penampilan, pencapaian, dan kesusksesan orang lain. Akibatnya perasaan insecure pun muncul. Merasa diri tidak semenarik, sehebat dan sesukses orang lain.
- Jika media sosial telah mengganggu aktivitas dan produktivitas. Berselancar di dunia maya memang sangat mengasyikkan. Banyak sekali unggahan orang lain yang menarik perhatian. Akibatnya sering lupa waktu dan lupa akan kewajiban yang harus segera diselesaikan. Akhirnya banyak tugas atau pekerjaan yang terbengkelai karena terlalu asyik scrolling.
- Jika media sosial telah membuat Anda kurang berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata. Saking asyiknya menikmati unggahan orang lain sampai jarang berinteraksi dengan orang di dunia nyata. Bahkan komunikasi dan interaksi dengan anggota keluarga sendiri pun terganggu. Banyak kejadian, tubuh sama-sama berada di satu tempat, tetapi pikiran berada di tempat yang berbeda karena masing-masing memegang benda yang bernama handphone. Masing-masing sibuk dengan dunianya sendiri.
Apa yang terjadi jika Anda tidak segera melakukan detoks media sosial? Ada beberapa masalah psikologis yang akan mendatangi Anda, seperti stress kronis (burnout), kecemasan sosial (social anxiety), kesepian dan kecanduan bermedia sosial (social media addiction). Semua itu tidak boleh dianggap sepele.
Bagaimana cara melakukan detoks media sosial? Pertama, perlahan kurangi durasi waktu membuka media sosial. Tidak perlu langsung berhenti sama sekali. Kedua, carilah aktivitas yang disukai selain bermedia sosial. Misalnya Anda suka memasak, berkebun, olahraga, dan sebagainya. Ketiga, perbanyaklah interaksi dengan orang lain di dunia nyata. Bercakap-cakap dengan anggota keluarga, tetangga, teman, atau siapa pun.