3 Perbedaan Orang Cerdas dan Orang Bijak

Di sekitar kita ada banyak orang yang cerdas dan orang yang bijak. Ada yang cerdas, tetapi tidak bijak. Namun, tak sedikit juga orang yang cerdas sekaligus bijak. Orang yang cerdas belum tentu bijak, tetapi orang yang bijak bisa dipastikan cerdas. Saya akan membahas 3 perbedaan orang yang cerdas dan orang yang bijak.

Pertama, orang yang cerdas selalu sadar dengan kemampuan yang dimilikinya. Hal tersebut membuatnya sangat percaya diri, sehingga menjadi arogan dan angkuh. Sementara orang bijak sangat menyadari kekurangan dirinya, sehingga dia tetap bersikap rendah hati (humble). Dia sadar banyak orang yang lebih cerdas dari dirinya.

Kedua, orang yang cerdas biasanya banyak bicara, sedikit mendengar. Dia tidak bisa menerima pendapat orang lain dan merasa pendapatnyalah yang paling benar. Sedangkan orang yang bijak lebih open-minded. Dia akan mudah menerima masukan dan pendapat orang lain. Dia akan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang ada.

Ketiga, orang cerdas akan membela diri/ngeles agar tidak terlihat salah. Orang bijak akan mengakui kesalahannya. Orang bijak selalu melibatkan hati dan intuisinya sehingga lebih berhati-hati dalam bersikap dan berkata-kata. Sementara orang cerdas biasanya hanya mengandalkan logika saja dan jarang melibatkan hati sehingga kata-katanya sering menyakitkan hati orang lain.

Saya teringat cerita Jack Ma-pebisnis sukses dan terkenal asal China. Menurutnya, orang yang cerdas tahu apa yang mereka inginkan. Sedangkan orang bijak tahu apa yang tidak mereka inginkan. Orang bijak akan berkata, “Bukan ini yang saya inginkan.” Sehingga dia tidak membuat banyak kesalahan.

Namun, orang cerdas selalu berkata, “Saya ingin ini dan itu”. Hal itu membuatnya menjadi orang yang serakah. Sejak ratusan tahun yang lalu orang menginginkan segalanya. Mereka ingin semua yang ada di bumi, di langit, bahkan yang ada di planet Mars. Pertanyaan orang bijak adalah, “Apakah saya memerlukan apa yang saya inginkan itu?”